Login
  • forkis.istiqomah@gmail.com
  • 021 85507657
Login

Rangkuman Kajian Rutin Forkis Al Istiqomah Bulan November 2023

  • by Admin
  • 29-02-2024
  • 0 Comment

Palestina adalah negeri muslim yang dizolimi Yahudi.


Palestina akan terus membara sampai akhir zaman yaitu sampai Yahudi keluar dari Palestina. Dalam surah Yunus (10) ayat 90, saat Fir'aun hampir mati tenggelam barulah dia mengaku muslim (bukan Yahudi) dan berkata, “Aku percaya bahwa tidak ada tuhan selain Tuhan yang telah dipercayai oleh Bani Israil dan aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri kepadanya).”

Palestina merupakan salah satu tempat terpenting dalam Islam. Karena di tempat inilah Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan Miraj dari Masjidil Aqsa ke langit ke tujuh atau Sidratul Muntaha, dengan mengendarai kendaraan super kilat yang digambarkan sebagai kuda putih dengan sayap dan ekor seperti burung merak (Buraq). Peristiwa Isra Miraj adalah peristiwa dimana Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah untuk menjalankan sholat lima waktu dari Allah (sebelumnya 50 waktu). Di Palestinalah tempatnya Al Aqsa. Masjidil Aqsa merupakan kiblat pertamanya kaum muslim. Masjidil Aqsa merupakan masjid kedua yang dibangun pertama-tama di muka bumi. Masjidil Aqsa merupakan masjid suci ketiga yang penting untuk dikunjungi. Diriwayatkan dalam H.R. Bukhari, Muslim, dan Abu Daud bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidak boleh melakukan perjalanan (ibadah) kecuali untuk mengunjungi tiga masjid yaitu Masjidil Haram, masjidku (Masjid Nabawi), dan Masjidil Aqsa.” Allah memberikan harapan tertinggi pada umat muslim bahwa dosa-dosa kita akan diampuni dan kita akan masuk ke SurgaNYA. Hal tersebut dikisahkan dalam ayat-ayat yang disebut Arja ayat.


Sebagai contoh ayat-ayat arja tersebut ada dalam surah:
1. Surah Az Zumar (39) ayat 53 yang artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), "Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas (dengan menzalimi) dirinya sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
2. Surah Fathir (35) ayat 32 yang artinya: Kemudian, Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami. Lalu, diantara mereka ada yang menzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan, dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar.


Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Allah tetap akan mengampuni dosa orang-orang yang melampaui batas. Ini menunjukkan bahwa Allah Maha Penyayang dan Pengampun. Umat pertengahan yang dimaksud dalam Surah Fathir ayat 32 adalah umat terbaik atau disebut juga Ummatan Wasathan. Sedikitnya ada 4 pengertian dari kata wasath. Pertama adalah baik atau yang terbaik. Jadi Ummathan Wasathan itu bermakna baik (ummat terbaik). Kedua bermakna utama atau sesuatu yang sangat penting. Ketiga bermakna umat yang adil. Keempat bermakna seimbang. Karena itu Islam merupakan agama yang seimbang dunia dan akhirat. Kedudukan umat Islam sebagai umat pertenghan (umat terbaik, terdapat dalam surah Al Baqarah (2) ayat 143 yang artinya: “Demikian pula kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat pertengahan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Nabi Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menetapkan kiblat (Baitulmaqdis) yang (dahulu) kamu berkiblat kepadanya, kecuali agar Kami mengetahui (dalam kenyataan) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sesungguhnya (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allaah. Allaah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allaah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.”


Dalam Surah Fathir (35) ayat 32 ini, Allah mengingatkan bahwa umat Islam terbagi kedalam 3 golongan yaitu:
a. Dzalimu Linafsih adalah orang yang menganiaya diri sendiri, yaitu orang yang lebih banyak kesalahannya daripada kebaikannya. Golongan ini hidup jauh dari cahaya dan ajaran Quran, sehingga mereka hidup tanpa arah, tanpa panduan syar’I, tidak tahu halal haram, dan hanya mengikuti hawa nafsu (mengerjakan sebagian yang wajib dan mengerjakan Sebagian yang haram). Golongan ini yang Panjang hisabnya, dan masuk Surga karena syafaat Rasulullah.
b. Muqtashidun adalah orang pertengahan, yaitu mereka yang mengerjakan Sebagian yang wajib, meninggalkan sebagian yang mustahab, dan mengerjakan Sebagian yang makruh. Golongan ini masuk Surga melalui hisab terlebih dahulu. Golongan ini masuk Surga karena Rahmat Allah.
c. Saabiqun bil Khairat adalah orang yang lebih dahulu berbuat kebaikan, yaitu mereka yang mengerjakan banyak amalan wajib dan mustahab, meninggalkan berbagai hal yang haram, makruh, bahkan Sebagian yang mubah. Golongan ini masuk Surga tanpa hisab.

3. Surah Fathir (35) ayat 33 yang artinya: (Balasan mereka di akhirat adalah) Surga ‘Adn yang mereka masuki. Di dalamnya mereka dihiasi gelang-gelang dari emas dan mutiara. Pakaian mereka di dalamnya adalah sutera.
4. Surah Fathir (35) ayat 34 yang artinya : Mereka berkata, “Segala puji bagi ALLaah yang telah menghilangkan kesedihan dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” ereka berkata, "Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kesedihan dari kami. Sungguh, Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun, Maha Mensyukuri.”
5. Surah Fathir (35) ayat 35 yang artinya : (Dia) yang menempatkan kami di tempat yang kekal (Surga) dengan karuniaNYA. Di dalamnya kami tidak lelah dan lesu.

Penceramah : Ustad Mahmudin
Tempat : Rumah Ibu Desianti
Tema : BISAKAH KITA MASUK SURGA
QS:Al Fathir (35) ayat 32-35

Tim Redaksi Forkis Al Istiqomah

Alamat Sekretariat

CBD Sentra Kota Blok F2 no 21 Jati Bening Baru Kec Pondok Gede Bekasi 17412

Telpon
  • 021 85507657
Bantuan

forkis.istiqomah@gmail.com