Login
  • forkis.istiqomah@gmail.com
  • 021 85507657
Login

Rangkuman Kajian Rutin Forkis Al Istiqomah Bulan Desember 2023

  • by Admin
  • 29-02-2024
  • 0 Comment

Allah Subhanahuwata’ala bersumpah dengan sumpah paling banyak di surat As-Syam (11 kali), untuk menunjukkan suatu hal yang istimewa. Allah bersumpah dengan yang Ia kehendaki. Allah paling banyak bersumpah dengan waktu (wal fajr, wadhuha, wannahari izajalaha, wa samsi, wal Ashr, wal laili, wadhuhaha). Ini menunjukkan bahwa waktu merupakan hal terpenting dalam kehidupan. Para ulama berpendapan bahwa kebaikan kita berawal dari management waktu. Ibnu Qoyim Al Zaujali mengatakan ciri baik buruknya hati seseorang terlihat ketika dia mampu atau tidaknya dia memanage waktu. Jika waktu dapat dia atur, maka kebaikan akan dia dapatkan dengan banyak, begitupun sebaliknya. Kitapun akan ditanya di akhirat kelak tentang waktu yang kita gunakan, dan kita harus dapat mempertanggung jawabkannya. Untuk itu gunakanlah waktu sebaik baiknya untuk kebaikan berdasarkan agama Allah.


Dalam surat As Syam ini Alllah memberikan contoh orang yang mengotori jiwanya yaitu kaum Tsamud (kaum tsamut mendustakan Rasul karena mreka melampaui batas).


Beberapa kaidah Tazkiatun Nafs:

1. Tauhid. Merupakan fondasi dasar yang dengannya jiwa akan menjadi suci. Buah tauhid adalah amalan sholih. Tauhid adalah ahlak mulia. Tanda-tanda tauhid seseorang baik adalah jika tangannya rajin memberi, lisannya berkata baik, telinganya digunakan untuk mendengarkan peringatan dari Allah, matanya digunakan melihat tanda-tanda kekuasaan Allah, hatinya takut, anggota tubuhnya taat. Jika tauhidnya seseorang rusak maka rusak pula perbuatannya. Allah mengancam orang-orang yang tidak mensucikan jiwa dari kalangan orang-orang musyrik. Allaah mengatakan “celaka bagi orang-orang musyrik dan akan dimasukkan ke dalam jurang yang dalam di neraka jahanam”. Orang-orang musyrik adalah orang-orang yang tidak menunaikan zakat (tidak tazkiatun nafs /mensucikan jiwa), dan tidak beriman kepada hari akhir. Cukuplah beriman kepada Allaah dan hari akhir. Dua keimanan ini menghantarkan manusia kepada keimanan-keimanan yang lainnya. Orang yang syirik adalah orang yang menyekutukan (menduakan) Allah. Allaah mengharamkan Syurga baginya, dan Allaah tidak mengampuni dosa syirik. Maka jika kita ingin selamat, berimanlah kepada Allaah.
2. Doa. Merupakan kunci kesucian jiwa. Rasulullah bersabda bahwa tidak ada sesuatu yang paling mulia dihadapan Allaah selain doa. Doa adalah ibadah itu sendiri. Kebaikan itu banyak, dan semuanya berada ditangan Allaah, dan tidak ada acara untuk mendapatkannya kecuali dengan doa. Maka siapa yang ingin kesucian jiwa, maka berdoalah. Hati ini di tangan Allaah. Sesungguhnya hati anak adam berada diantara jari jemari Allaah. Allaah akan membolak balikkan hati manusia sekehendakNYA. Maka kita mohon kepada Allaah agar hati kita istiqomah diatas ketaatan, kebaikan. Janganlah Engkau balikkan hati kami setelah hati kami mendapatkan hidayah dariMU. Allaah mensucikan hati manusia sesuai kehendaknya. Oleh karena itu mintalah kepada Allaah (dengan berdoa). Karena dengan karunia dan rahmatNYA lah kesucian hati kita. Hati yang bersih sangat peka dengan dosa, dapat membedakan mana yang haq dan mana yang bathil. Ucapan adalah doa, maka berucaplah yang baik.
3. Alquran Nur Kariim. Merupakan sumber tazkiatun nafz. Seorang muslim haruslah bisa membaca Alquran, karena membaca Alquran banyak kebaikan. Siapa yang membaca Alquran, setiap 1 (satu) huruf akan mendapat 10 kebaikan. Siapa yg mahir membaca Alquran akan bersama malaikat. Bagi siapa yang membacanya terbat-bata, baginya mendapat 2 (dua) kebaikan. Allaah mengatakan bahwa siapa yang mengikuti petunjukku (Alquran), dia tidak akan tersesat (di dunia) dan celaka (di dunia dan akhirat). Ada 5 (lima) kriteria jalan yang lurus (sirothol mustaqim) yaitu:
 Harus lurus (tidak berubah ubah syariatnya)
 Menghantarkan kepada tujuan (Syurga)
 Jalan terdekat yang menghantarkan ke tujuan
 Luas (siapapun dapat masuk/bukan milik golongan)
 Satu-satunya jalan yang menghantarkan ke tujuan (jalan yang diikuti oleh Nabi Muhammad SAW). Jalan menuju Syurga tertutup kecuali jalan yang dibuka oleh Nabi Muhammad SAW. Nabi Isa pun turun diakhir zaman dengan membawa ajaran Nabi Muhammad SAW.
4. Mencari Contoh/Suritauladan Suritauladan kita adalah Nabi Muhammad SAW. Telah ada dalam diri Rasulullah suritauladan yang baik, bagi mereka yang mengharapkan perjumpaan dengan Allaah atau banyak menyebut nama Allaah. Betapa perlunya kita kepada contoh, sampai Allaah menyebutkan dalam Alquran bahaw ada 2 (dua) Rasul yang patut dicontoh yaitu Nabi Ibrahim AS dan Nabi Muhammad SAW. Maka jika kita cinta Allaah, maka ikutilah Rasulullah. Contohlah Rasul dalam menjalankan ibadah sehari hari. Sesungguhnya tazkiatun nafz lebih berat dari sekedar mengobati penyakit badan (pilek, demam dsb), tapi jika hati yang sakit perlu waktu, untuk itu perlu lebih mendekatkan diri pada Allah dan banyak berinteraksi dengan Alquran.
5. Mengosongkan hati dari perkara yang buruk kemudian mengisinya dengan hal-hal yang indah. Kita kosongkan hati dari kesyirikan, kita bersihkan hati dari akhlaq-akhlaq tercela, lalu kemudian kita isi dengan tauhid. Kita isi dengan akhlaq terpuji, dengan berharap kepada Allaah, takut kepada Allaah, cinta kepada Allah, tawakal kepada Allah. Hasad, iri dengki adalah perkara keburukan, maka segeralah ingat kepada Allaah (menyebut nama Allaah).
6. Menutup pintu yang menghalangi dari tazkiatun nafz. Penyakit hati ada 3 (tiga) yaitu:  Banyak melihat, yaitu melihat hal-hal yang tidak diperbolehkan.  Banyak mendengar, yaitu mendengarkan perkataan yang sia-sia.  Banyak bergaul, yaitu bergaul tanpa pilih-pilih. Dalam bergaulpun harus pilih-pilih. Karena jika kita bergaul dengan orang yang tidak baik, maka kita akan terkena juga keburukannya. Maka pilihlah bergaul dengan orang-orang baik (sholih) Selain tersebut di atas, ada juga penyakit yang dapat membuat kita tidak bisa khusu yaitu banyak tidur, banyak makan. Dalam surah Annur, Allaah mengaitkan antara pandangan mata dengan hati dan dengan kemaluan. Siapa yang pandai menjaga matanya, maka ia pandai menjaga kemaluannya. Dan barang siapa yang tidak dapat menjaga matanya, dikhawatirkan tidak dapat menjaga kemaluannya.
7. Mengingat Kematian. Isi hidup dengan muhasabah agar selalu mengingat kematian, janganlah hanya memikirkan dunia.
8. Pilih teman yang sholih. Perbanyak teman yang sholih, karena teman yang sholih akan memberikan syafaat dihari kiamat.
9. Hindari Ujub dan Takabur Ujub adalah berbangga diri. Berbangga dengan amalannya, berbangga dengan zuhudnya, berbangga dengan sedekahnya. Takabur adalah merendahkan orang lain. Menghinakan orang lain. Orang munafik adalah orang yang takabur.
10. Mengenal Jiwa Jiwa kita terbagi 3 (tiga) yaitu:
 Al ammarah bi al su (jiwa yang mendorong pada kejahatan). Nafsu ini cenderung kepada hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT dan bermaksiat, seperti yang disebutkan dalam surah Yusuf ayat 53.
 Al lawwamah (jiwa yang disesali atau dipersalahkan). Termaktub dalam surah Al Qiyamah ayat 1-2.
 Al muthmainnah (jiwa yang tenang). Termaktub dalam surah Al Fajr ayat 27-30.


Penceramah : Ustad Dr. Abdul Khalid, MA
Tempat : Rumah Ibu Hastuti
Tema : Penyucian Jiwa (Tazkiatun Nafs)
QS: As-Syam (91) ayat 1-15

Tim Redaksi Forkis Al Istiqomah

Alamat Sekretariat

CBD Sentra Kota Blok F2 no 21 Jati Bening Baru Kec Pondok Gede Bekasi 17412

Telpon
  • 021 85507657
Bantuan

forkis.istiqomah@gmail.com